Kamis, 22 Desember 2016

MOA, Mil, dan Mil Dot pada Rifle Scope. Apa Kegunaannya?

Referat: MOA, Mil, dan Mil Dot pada Rifle Scope. Apa Kegunaannya?

Rifle scope tidak dapat dipungkiri adalah alat bidik terpopuler saat ini untuk mendampingi keberadaan senapan. Dalam kodratnya untuk mempermudah dalam menembak maupun sekedar mempercantik tampilan senapan, ada baiknya saya mengenal lebih baik lagi fitur dari suatu rifle scope. Salah satu yang membuat kebanyakan dahi berkerut saat mengamati rifle scope adalah angka-angka di balik knob pengaturan suatu rifle scope.
Kebanyakan dari penembak pemula seperti saya akan segera melewati bagian yang rumit ini dan segera mencari jarak ternyaman untuk menempatkan lubang mimis tepat di bagian tengah cross hair. Asumsinya dalam penggunaan di lapangan tidak ada yang terlalu peduli bagaimana dan di mana suatu mimis akan mendarat nantinya. Karena jarak yang dipergunakan dalam perburuan terlalu dekat untuk variasi jatuhnya mimis dan ukuran sasaran terlalu besar. Matematika rasanya tidak terlalu bermanfaat di dunia nyata.
Namun berbeda adanya jika seorang penembak ikut serta dalam suatu kompetisi menembak dengan jarak yang sudah ditentukan seperti kompetisi metal silhouette. Tidak ada salahnya jika saya belajar sedikit sebelum nantinya ada kesempatan untuk memraktikannya.


Sebuah rifle scope dengan mil dot reticle.



Matematika Lagi
Seorang yang sebentar saja berkecimpung di dunia perbedilan segera saja familiar dengan istilah MOA maupun Mil. Istilah ini memang akrab dalam dunia balistik terutama di kalangan penembak yang menggunakan rifle scope. Sedikitnya seseorang perlu mengetahui satuan ini karena kebanyakan rifle scope menggunakan istilah atau satuan ini.
Istilah MOA maupun Mil adalah satuan angular. Berbeda dengan satuan linear yang tetap untuk setiap jarak, satuan angular berbeda-beda tergantung jarak yang digunakan. Panjang linear yang didapatkan menggunakan pada suatu MOA atau Mil meningkat sesuai jauhnya jarak. Sebagai contoh adalah jikalau suatu benda terukur 1 MOA pada jarak 100 yards memiliki panjang 1 inchi, maka pada jarak 200 yards benda yang terukur 1 MOA tersebut sebenarnya memiliki panjang nyata 2 inchi.

Perbedaan panjang linear pada satu MOA di berbagai jarak.

MOA adalah singkatan dari minute of angle. Bayangkan suatu lingkaran dengan penembak berada di pusatnya. Suatu lingkaran terdiri dari 360 derajat (angle) dan setiap 1 derajat terdiri dari 60 menit (minute). Maka sebuah lingkaran terdiri dari 360X60=21,600 menit.
Bagaimana pengetahuan ini dapat berguna bagi kita? Baiklah kita memasuki dunia kelam ala pancanaka-airgun yang penuh dengan konsep dan rumus-rumus menyebalkan.

Here, theta is the angle, r is the radius (imagine the pie slice as a sector of a circle with radius r), and s is the length of the arc.



Sesuai dengan persamaan:

s = \theta r

Dimana: s: adalah panjang busur; θ (baca tetha): adalah sudut dalam radian; r: adalah jari-jari lingkaran.

Maka kita dapat menentukan panjang s jika kita mengetahui panjang r (jari-jari lingkaran atau dalam hal ini adalah jarak tembak) dan sudut yang dibentuk dari dua obyek yang ditentukan. Tentu saja dalam hal ini kita mengukur panjang suatu kurva atau busur. Sedangkan jarak yang kita hendak ketahui adalah jarak sebenarnya yaitu jarak tali busurnya. Namun praktisnya nilai keduanya dalam penggunaan sudut yang sangat kecil bisa dikatakan sama. Karena jika kita bermain dengan sudut yang sangat kecil yaitu 1 MOA atau 1/60 derajat, perbedaan panjang antara busur yang kita ukur dan panjang riil tali busur yang kita ingin ketahui hanya berselisih 10 pangkat -7.


Pada persamaan di atas kita akan mengukur panjang busur (bewarna merah). Sedangkan panjang riil yang hendak diketahui adalah panjang tali busur (bewarna biru). Pada sudut yang kecil, misalnya 1 MOA selisih keduanya sangatlah kecil dan dapat diabaikan.

Untuk membayangkan konsep MOA saya mengutip salah satu contoh penggunaannya. Dalam dunia menembak jarak 100 yards adalah jarak yang istimewa. Dalam jarak 1 yards ini satu MOA memiliki jarak riil sebesar 1 inchi. Nilai ini didapatkan dari persamaan di atas.

Diketahui  
1 MoA = 1/60 derajat
π (baca pi)= 3.14159265359

Maka:









1 yard = 36 inchi

0.0290888209 x 36 = 1.0471975524 inchi atau dibulatkan menjadi 1 inchi

Dengan mengetahui hal tersebut berarti saat ini kita tahu bahwa sebuah benda yang diukur memiliki panjang 1 MOA pada jarak 100 yards berarti memiliki panjang riil 1 inchi. Atau sama dengan 2 inchi pada jarak 200 yards. Dan untuk penggunaan senapan angin yang memiliki jarak jelajah yang lebih dekat berarti 1 MOA memiliki panjang riil 0.5 inchi pada jarak 50 yards, 0.25 inchi pada jarak 25 yards, demikian seterusnya. Jadi saat ini kita telah memiliki jembatan keledainya dan bisa melupakan semua rumus-rumus di atas. 
Di bawah ini adalah perbandingan nilai riil perhitungan dan nilai yang menggunakan jembatan keledai (rule of thumb).


Perbedaan panjang 1 MOA menggunakan jembatan keledai (rule of thumb) dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Sangat kecil pada cakupan jarak senapan api namun signifikan pada senjata api.


1/4 MOA atau 1/4 Inchi?
Apa yang tertulis pada rifle scope anda? Sering kali kita mengabaikan tulisan itu. Setidaknya saya pun begitu sampai saya mulai menyusun artikel ini.


Scope yang kiri menunjukkan 1 click = 1/4 MOA sedangkan yang kanan menunjukkan 1 click = 1/4". Apa maknanya?

Pada scope yang tertulis 1/4 MOA per click menandakan scope itu akan bergeser sejauh 0.2618 inchi pada jarak 100 yards. Sedangkan pada scope dengan marking 1/4 inchi per click menandakan scope itu dikalibrasi bukannya untuk mengikuti MOA namun benar-benar sejauh 1/4 inchi pada 100 yards (atau 0.25 inchi). Scope dengan kalibrasi seperti ini disebut sebagai SMOA atau Shooter MOA. Ya, Penembak tidak ingin dipusingkan dengan banyaknya digit di belakang titik saat menembak bukan?
Pada senapan angin, dengan daya jelajah yang terbatas, hal ini tidak menjadi masalah karena pada jarak 50 yards keduanya hanya berselisih 0.0236 inchi. Sangat kecil karena hanya berselisih 0.6 cm. Kondisi ini tidak terlalu berpengaruh pada senapan angin karena akurasi mimis pada jarak 50 yards pun masih lebih luas grouping-nya melebihi 0.6 cm. Namun pada penggunaan senjata api, pada jarak 1000 yards dapat memberi perbedaan signifikan antara tepat sasaran ataupun meleset.

Bagaimana dengan Mil?
Mil adalah istilah yang lahir belakangan dan populer setelah MOA. Mil atau sering disebut sebagai milliradian sendiri adalah satuan angular juga. Terdapat 6.2832 radian dalam suatu lingkaran (2π) . Dalam satu radian terdapat 1,000 Mil. Jadi dalam suatu lingkaran terdapat 6,283.2 Mil. Jika dihubungkan dengan MOA, satu lingkaran yang sesuai dengan penjelasan di atas terdiri dari 21,600 MOA. Maka satu Mil terdiri dari 12,600 MOA/6,238.2 Mil yaitu 3.4377 MOA/Mil. Artinya pada jarak 100 yards satu mil memiliki panjang 3.4377X1.0472 yaitu 3.599 inchi. Okay, di sini anda menjadi bertambah bingung bukan?
Suatu satuan dirancang pasti memiliki maksud tertentu. Penggunaan Mil sangat membantu pada orang yang terbiasa dengan satuan metric. Bagi yang tidak terbiasa menggunakan satuan seperti yards dan inchi akan lebih menyenangkan melakukan perhitungan dengan menggunakan Mil. 
Satu Mil sendiri pada penggunaan praktis sangatlah besar. Biasanya Mil di rifle scope untuk kepentingan pengaturan akan dipecah lagi menjadi satuan 1/10 Mil. Di sini keajaibannya dimulai.
Pada jarak 100 yards 1 click pada scope yang menganut 1/10 Mil per click akan bernilai 0.359 inchi. Jika 100 yards diubah menjadi 100 meter maka nilai itu akan sedikit lebih besar. 1/10 Mil pada pada jarak 100 meter akan menjadi 0.359 X 1.09361= 0.393 inchi atau 0.997 cm. Bulatkan menjadi 1 cm maka dapatlah suatu satuan yang familiar bagi kita. Jadi 1/10 Mil memberi pergeseran sejauh 1 cm pada jarak 100 meter. Atau 0.5 cm pada 50 meter, 0.25 cm pada 25 meter dan seterusnya. Lebih mudah dibayangkan bagi saya.

Penerapan dalam Menentukan Jarak Target
Sampai saat ini kita sudah mengetahui konsep untuk satuan yang familiar tersebut. Saat ini saya akan mulai memberi catatan tentang penggunaannya.

Reticle mil dot generasi awal.
Reticle mil dot yang populer saat ini.
Ukuran dan jarak spasi antara titik Mil dari reticle mil dot. Perbedaan intepretasi dapat mempengaruhi hasil perhitungan dan akhirnya berdampak pada akurasi. Satu Mil diukur dari tengah-tengah kedua titik. Ukuran titik itu sendiri berjarak 0.2 Mil.
Setelah kita mengetahui konsep di atas kita bisa menggunakan scope mil dot ini untuk menentukan jarak tembak. Kita sudah mengetahui bahwa pada jarak 100 meter, 1/10 Mil memiliki panjang 1 cm. Dengan kata lain pada jarak 100 meter 1 Mil memberi panjang 10 cm. Bagaimana bila kita hendak menentukan jarak tembaknya? Untuk menentukan hal ini kita memerlukan suatu benda yang sudah diketahui ukurannya. Misalkan seorang pria setinggi 1.6 meter berdiri menempati jarak 8 mil di scope kita. Berapa jarak antara pengamat dengan orang tersebut?
Kembali ke matematika
Diketahui tinggi pria di dalam scope sejauh 8 Mil. Artinya pada jarak 100  meter 8 Mil akan memiliki tinggi 0.8 meter. Jadi bila seorang pria memiliki tinggi 1.6 meter menempati 8 Mil. Jarak pria tersebut:
Jika hal di atas terlalu memusingkan terdapat rumus cepat dan akan memberikan hasil yang sama.
Rumus cepat perhitungan jarak menggunakan reticle mil dot.

Sesuai rumus di atas:
(1.6 meter) x 1,000 / 8 = 200 meter.
Kentucky Windage dan Arkansas Elevation
Salah satu kegunaan lain dari pengetahuan mengenai scope adalah menentukan titik bidik. Memang menembak dengan cross hair sebagai pusat bidikan adalah cara yang paling nyaman dan akurat. Namun seringkali kita tidak bisa dengan cepat memutar knob pengaturan scope kita untuk menyesuaikan titik bidik pada sasaran yang berbeda jaraknya. Cara paling praktis adalah mengubah titik bidik kita langsung pada reticlenya.
Contoh kasus
Pada saat menembak sasaran di jarak 25 meter, mimis ternyata turun sebanyak 2.5 cm. Berapa Mil saya harus mengangkat titik bidik saya supaya perkenaan mimis tepat pada sasaran.
Dengan mengetahui mimis turun 2.5 cm pada jarak 25 meter berarti saya tahu bahwa cross hair saya berselisih satu Mil ketinggiannya. Maka saya angkat titik bidik saya sejauh 1 Mil dan membidik dengan titik bidik tepat di pusat Mil Dot yang bawah.
Cara ini populer dengan nama Arkansas elevation atau juga hold over atau hold under. Pada cara ini penembak tidak melakukan perubahan pada setting scope, alih-alih mereka menyesuaikan titik bidik pada reticle untuk menyesuaikan jarak tembaknya. Lebih cepat dengan akurasi yang relatif. Tergantung kemampuan penembak dan tentunya latihan. Istilah lain untuk menyesuaikan titik bidik pada bidang horisontal adalah Kentucky windage. Kemampuan ini secara intuitif biasa dilakukan oleh pemburu di lapangan. Namun mengetahui dasar dan tentunya mampu melakukan perhitungan yang tepat akan meningkatkan kesempatan mengenai sasaran dengan tepat.

Sudah Merasa Siap? 
Saat ini saya sudah merasa tidak sabaran untuk mencobanya. Namun pertanyaan timbul. Pada perbesaran scope berapakah segala macam perhitungan di atas dapat dilakukan? Karena kebanyakan dari scope saya miliki kekuatan perbesaran lensa yang variabel. Masalahnya pada perbesaran yang lemah, mil dot akan terlihat relatif lebih kecil dibandingkan obyek yang terlihat. Dan pada perbesaran yang kuat, mil dot terlihat relatif lebih besar dari obyek yang terlihat. Jadi pada perbesaran berapakah mil dot dapat digunakan dan memberikan hasil perhitungan yang riil?
Reticle pada scope sebenarnya bisa terletak pada dua buah bidang. Berdasarkan letak reticle ini, scope dibagi menjadi dua jenis. Yaitu FFP dan SFP.
Penampang sebuah rifle scope. Perhatikan letak reticle pada bidang fokus (focal plane). FFP terletak di bidang pertama sedangkan SFP terletak di bidang fokus kedua.
FFP adalah singkatan dari first focal plane. Scope jenis ini adalah scope yang mahal (high-end) dan memiliki keunggulan dapat memberi pengukuran yang akurat pada setiap daya perbesaran lensa. Ciri scope ini adalah pada perbesaran yang kuat, mil dot pada reticle akan ikut membesar. Begitu juga sebaliknya.
Sedangkan SFP adalah singkatan dari second focal plane. Scope jenis ini adalah scope yang biasa sehari-hari kita temukan. Cirinya adalah reticle dan mil dot tidak akan berubah-ubah ukurannya pada saat kita melakukan perubahan pada daya perbesaran lensa. Scope jenis ini hanya di-setting untuk dapat melakukan perhitungan yang riil pada satu daya perbesaran. Banyak yang mengatakan perhitungan riil dapat dilakukan pada perbesaran yang paling kuat. Pernyataan ini harus dibuktikan kebenarannya.
Perbedaan pandangan menggunakan scope FFP dan SFP. Pada scope FFP, reticle akan membesar sebanding dengan daya perbesaran yang digunakan. Pada scope SFP reticle tidak ikut membesar pada penguatan daya perbesaran.

Memeriksa Skala Reticle
Hal terutama sebelum menggunakan reticle mil dot dengan daya perbesaran variabel untuk memperkirakan jarak adalah mengetahui pada perbesaran mana reticle ini dikalibrasi. Caranya adalah dengan menggunakan kertas target yang telah ditetapkan ukurannya. Gunakan jarak yang terukur pasti dengan alat ukur yang terpercaya. Misalkan ambil jarak 12.5 meter terukur dari lensa obyektif menuju permukaan target. Gambar garis vertikal dengan spidol marker yang dapat terlihat jelas. Gunakan mistar yang akurat untuk memberi garis horisontal setiap 1.25 cm. Beri tanda dengan teliti dan hati-hati. Lalu terawang melalui scope tersebut dan carilah pada perbesaran mana setiap garis horisontal yang telah dibuat tadi membelah titik-titik mil dot tepat di tengahnya. Bila setiap garis yang telah dibuat tadi berpotongan tepat di tengah mil dot, maka pada perbesaran tersebutlah scope dikalibrasi oleh produsennya.
Jadi bila kita benar-benar membutuhkan cara menentukan jarak dan tidak memiliki range finder, scope dengan perbesaran yang telah kita ketahui tadi masih dapat diandalkan.
Kesimpulan
Istilah MOA maupun Mil adalah satuan angular.
Satu MOA memiliki jarak 1 inchi (tepatnya 1.0472 inchi) pada jarak 100 yards.
Satu Mil memiliki jarak 10 cm (tepatnya 9.97 cm) pada jarak 100 meter.
Scope dengan reticle mil dot terdiri dari dua macam berdasarkan letak reticle-nya. Yaitu FFP dan SFP.
Pengetahuan mengenai reticle dapat membantu dalam menentukan jarak tembak dan mengoreksi titik bidik

Rabu, 21 Desember 2016

cara menembak dengan jitu









1. Menahan senapan sekuat tenaga ke bahu kalian, hingga benar-benar diam, setelah benar-benar diam kalian  bisa menekan trigger/pelatuk senapan tsb, hasil tembakan tergantung dari kalian menahan sampai menembak, jika kalian menahan dengan sekuat tenaga kalian akan mendapatkan hasil yg memuaskan, tetapi jika kalian tidak menahan sekuat tenaga atau ogah-ogahan kalian tidak dapat hasil yg memuaskan, bahkan bisa-bisa peluru yg kalian tembakkan nyasar, jadi tidak mudah menembak menggunakan senapan per.

2. Melemaskan tangan atau jangan di tahan dengan tenaga pada sa'at menembak, menembak menggunakan cara ini biasanya di lakukan untuk tembakan jarak jauh sekitar 25-55 meter. Yg caranya kalian harus melemaskan tangan kiri kalian (jika kalian tidak kidal), tetapi tangan kanan kalian tetap memegang dengan kuat pegangannya hingga kalian menekan trigger senapan tsb.

3. Tetapi ingat jika kalian sudah jago tembak janganlan di gunakan untuk hal yg negative, jika kalian menggunakan untuk hal yg negative ( membunuh menggunakan senapan ) kalian juga akan di bunuh, tetapi tidak menggunakan senapan-angin, melainkan menggunakan sejata api peluru karet dan besi. Jadi tidak mudah menjadi sniper.

4. Menjadi sniper/penembak jitu memang susah-susah mudah, mudah'a kalian dapat membunuh siapa saja yg kalian anggap hidup'a sudah tidak berguna lagi dan susah'a kalian harus belajar menembak menggunakan senjata api, berbeda dengan menembak menggunakan senapan-angin seperti yg saya jelaskan di atas Berbicara tentang sniper, saya akan memberi tahu beberapa hal yg harus di miliki oleh sniper.



Jika kalian ingin menjadi sniper menggunakan senapan-angin kalian tidak harus mengeluarkan uang yg banyak cukup dengan Rp. 5.000.000,- kalian sudah dapat belajar menjadi sniper senapan-angin. Dengan harga itu kalian dapat menembak sasaran yg berjarak sekitar 50 meter dengan tepat menggunakan telscope 3-9x40 dan senapan 1500 psi.


Jika kalian ingin menembak sasaran pada jarak 75-100 meter kalian harus bermodalkan sekitar Rp. 9.000.000,- menggunakan senapan 3000 psi dan telescope 4-12x56 yg jarak pandangnya hingga 150 meter.
Dan jika kalian ingin membunuh sasaran dengan 1x tembak (one shot one kill) kalian harus bermodalkan yg cukup besar sekitar Rp. 12.000.000,- yaitu dengan senapan berkaliber .22 bertekanan hingga 6000 psi dan menggunakan telescope 4-12x76. jika kalian ingin memiliki senapan tsb, kalian harus berumur diatas 17 th, karena menggunakan surat keterangan dari kepolisian setempat.

Senapan yg biasa di gunakan para sniper senapan-angin adalah senapan-angin call .177 bertekanan 3000 psi yg cukup bisa membunuh sasaran dengan 2x tembak menggunakan peredam suara dari jarak 40 meter.

Berbicara tentang senapan-angin, kalian juga dapat menjadi sniper yg handal jika kalian sudah menguasai cara-cara menembak menggunakan senapan-angin. Ini bisa dilakukan jika kalian sudah pernah menembak menggunakan senapan-angin selama 4-6 bulan berturut-turut, baik menggunakan senapan pompa atau senapan PCP yg menggunaka call .177. Senapan berkaliber .177 bisa kalian dapatkan dengan mudah di toko-toko senapan-angin tanpa mengurus surat keterangan dari kepolisian setempat, jadi, senapan ini yg biasa di gunakan orang untuk berburu.

Berbicara tentang senjata yg di gunakan para sniper senapan- angin, berikut yg biasa di gunakan sniper senapan = angin:
Senjata berkaliber yg lebih besar dari yg biasa di gunakan orang pada umumnya.
Menggunakan peluru buatan sendiri dengan campuran tembaga dan timah, agar hasil tembakan tidak meleset.
Menggunakan senjata bertekanan lebih dari 3000 psi untuk jarak dekat.
Menyetel trigger/pelatuk pada tarikan 3 pon/1.5 kg
Menggunakan bantalan untuk menyangga pipi.
Tentunya telescope yg berukuran lebih besar atau telescope untuk senjata api.

Sebelum menembak, biasanya para sniper senapan-angin memerhatikan
hal-hal diatas. Agar hasil tembakan tidak meleset, maupun nyasar. Bagi para sniper tidak ada istilah tembakan ke-2 untuk satu sasaran, atau biasanya para sniper menyebutnya one shoot one kill jika sniper menembak ke-2 kalinya untuk satu sasaran, sama saja membunuh dirinya. Jadi, para sniper bisanya menggunakan senapan yg berkalliber besar agar dpt membunuh sasarannya dengan satu kali tembak.

Senjata yg berkalliber besar, basanya MOA ( minutes of accuration ) lebih kecil dari pada senjata yg menggunakan kalliber lebih kecil, selain MOA lebih kecil, senjata berkalliber besar dpt membunuh sasaran yg lebih jauh dan stabil. Dalam arti lain senjata berkalliber besar tidak mudah terbawa oleh angin. Jika sniper menggunakan menggunakan senjata berkaliber kecil sama saja membunh dirinya sendiri.

Sekian info untuk menjadi penembak yang baik dan jitu

Selasa, 20 Desember 2016

KECELAKAAN DI PUNGKI





CEWEK MANIS ( HAMDAN )

GAYA TIDUR ALA PRAMUKA

BAKSOS PRAMUKA KWARTIR RANTING KAWAY XVI 03











belajar main gitar

PERLENGKAPAN BERBURU










SUNGAI MAS - TUTUT

BERGAYA DENGAN PIALA ORANG ( HAMDAN )

Merindukanmu


Masih merindukan mu, meskipun aku tau kamu tidak akan merindukanku lagi tapi entah mengapa hati ini selalu saja rindu akan hangatnya belaian kasih sayangmu..
aku bingung dengan perasaan ini, semakin ku melupakanmu maka semakin jelas bayangan mu hadir dalam pikiranku.
aku hanya bisa berdiam diri tampa bisa melakukan apa-apa..

ismi

no koment

SAWAH. MEUNASAH RAYEUK, KEC. KAWAY XVI, KAB. ACEH BARAT

BAKSO

Herri Juniawan

SALAM 3 JARI

KORBAN KEGANASAN BABI HUTAN ( ISMIRUDDIN-24th )

SAKA BHAYANGKARA POLRES ACEH SELATAN

SALAM BHAYANGKARA







OLAH-RAGA PAGI, PERKEMAHAN PRAMUKA PENEGAK, SMA NEGERI 1 MEUREUBO